Gunungkidul (MTsN 5 Gunungkidul) -- Dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN) MTsN 5 Gunungkidul (Madsalim GK) ikuti diklat revolusi mental budaya kerja bagi pelayanan madrasah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang ini mengundang 40 ASN madrasah di wilayah Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Gunungkidul. Berlangsung selama sepekan, 10-15 Februari 2020 bertempat di Lantai Dasar Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari.
Diklat dibuka langsung oleh Kasubag TU Kankemenag Gunungkidul, Arief Gunadi, Senin (10/02). Dalam sambutannya, ia berharap diklat ini dapat memberikan manfaat untuk para peserta dalam melaksanakan tugasnya dalam segala kapsitas. “Sebagaimana di amanatkan dalam Nawacita Presiden Joko Widodo sejak tahun 2016. Kementerian agama sebagai agen terdepan dalam revolusi mental ini, maka semua pihak agar mengejawantahkan nilai nilai revolusi mental yang di break down ke dalam lima nilai budaya kerja Kementerian Agama,” kata Arief.
Dua ASN Madsalim GK yang dikirim mengikuti diklat ini yaitu kepala madrasah, Dedy Mustadjab dan seorang guru, Umi Prahastuti. Bersama 38 ASN lainnya, keduanya antusias mengikuti diklat hingga hari terakhir. Setiap hari, mengikuti diklat mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Pemateri diklat yaitu widyaiswara BDK Semarang dengan materi seputar revolusi mental budaya kerja di madrasah. Revolusi mental berpijak pada 5 (lima) nilai budaya kerja Kemenag RI.
"Materi diklat mencakup penguatan 5 nilai budaya kerja Kemenag RI. Mulai dari integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab hingga keteladanan. Harapannya nilai-nilai budaya kerja di Madsalim GK semakin dikuatkan," ujar Dedy Mustadjab. Apabila kelima nilai budaya kerja tersebut dijalankan di Madsalim GK, maka revolusi mental budaya kerja bisa terwujud dan kualitas pelayanan madrasah semakin meningkat. (nes)